Rabu, 20 April 2016

Testamen Politik

Amanat Kami

Bahwa sesungguhnja kemerdekaan itu, ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka pendjadjahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
   Setelah kami menjatakan kemerdekaan Indonesia, atas dasar kemauan rakjat Indonesia sendiri pada 17 Agustus 1945 bersandar pada Undang2 Dasar jang sesuai dengan hasrat rakjat untuk mendirikan negara jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Maka negara Indonesia menghadapi bermatjam-matjam kesulitan dan rintangan, jang hanja bisa diselesaikan oleh rakjat jang bersatu-padu serta gagah berani dibawah pimpinan yang tjerdik, pandai, tjakap dan tegap.
   Sedangkan sedjarah dunia membuktikan pula, bahwa penglaksanaan tjita2 kemerdekaan itu bergantung pada kesanggupan seluruh rakjat untuk memberi korban apapun djua, seperti sudah dibuktikan oleh negara2 atau bangsa2 jang besar di Amerika-Utara dan Selatan, di Eropah-Barat, di Rusia, Mesir, Turki, dan Tiongkok.
   Sjahdan datanglah saatnja buat menentukan ketangan siapa akan ditaruhkan obor kemerdekaan, seandainja kami tiada berdaja lagi akan meneruskan perjuangan kita ditengah-tengah rakjat sendiri.
   Perjuangan rakjat kita seterusnja menetapkan kemerdekaannya hendaklah tetap diatas dasar persatuan segala golongan rakjat dengan mendjundjung tinggi Republik Indonesia, seperti jang tertjantum pokok2nja Undang2 Dasar kita.
   Bahwasanja setelah kami pikirkan dengan saksama dan periksa dengan teliti, pula dengan persetudjuan penuh dengan para pemimpin jang ikut serta bertanggung djawab,
   Maka kami putuskanlah, bahwa pimpinan perdjuangan kemerdekaan kita diteruskan oleh sdr2:
Tan Malaka, Iwa Kusuma Sumantri, Sjahrir, Wongsonegoro.

Hidup Republik Indonesia!

Hidup Bangsa Indonesia!

Merdeka!

Djakarta, 1 Oktober 1945

Kami,
Sukarno, Moh. Hatta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar